Kritik Saran

Filosofi Kurikulum Merdeka dan Montessori dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab pada Anak

shape image

Filosofi Kurikulum Merdeka dan Montessori dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab pada Anak

Mendidik anak untuk memiliki rasa tanggung jawab adalah salah satu pilar utama dalam pendidikan anak usia dini. Tanggung jawab bukan hanya tentang melakukan kewajiban, tetapi juga tentang memahami dan menghargai konsekuensi dari setiap tindakan, serta belajar untuk mandiri dalam pengambilan keputusan. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, dua pendekatan yang sangat relevan dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab ini adalah Kurikulum Merdeka dan Metode Montessori. Kedua pendekatan ini memiliki filosofi yang serupa dalam mendorong anak untuk mengembangkan kemandirian dan kesadaran diri yang berujung pada rasa tanggung jawab.

Kurikulum Merdeka: Pembelajaran yang Berfokus pada Kebebasan dan Kemandirian

Salah satu prinsip utama dalam Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan menentukan arah pembelajarannya, sesuai dengan minat dan bakatnya. Ini memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab secara alami.

  1. Kebebasan dengan Batasan: Dalam Kurikulum Merdeka, meskipun anak diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dan memilih kegiatan belajar yang mereka minati, kebebasan ini tetap dibarengi dengan bimbingan dari guru. Dengan demikian, anak-anak belajar untuk mengatur waktu mereka, menyelesaikan tugas sesuai dengan prioritas, dan bertanggung jawab atas pilihan mereka. Mereka juga belajar untuk menerima konsekuensi dari keputusan yang mereka buat, baik itu positif maupun negatif, yang mengajarkan mereka bahwa setiap tindakan memiliki dampak.

  2. Pembelajaran Berdasarkan Proyek: Kurikulum Merdeka mendorong penerapan pembelajaran berbasis proyek, yang melibatkan anak dalam menyelesaikan tugas yang lebih kompleks dan melibatkan kerja sama tim. Dalam proyek ini, anak-anak belajar untuk membagi tugas, menyelesaikan pekerjaan secara mandiri, dan mempertanggung jawabkan hasil kerja mereka. Misalnya, dalam proyek kelompok, setiap anggota memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan bagian mereka dengan baik, yang mendukung pengembangan rasa tanggung jawab secara sosial.

  3. Refleksi Diri dan Penilaian Diri: Sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka, anak-anak juga diberi kesempatan untuk melakukan refleksi diri. Mereka diajak untuk mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri dan menyadari sejauh mana mereka telah memenuhi tanggung jawab mereka. Hal ini mengajarkan anak-anak untuk menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, dan mampu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam diri mereka.

Metode Montessori: Pembelajaran Mandiri yang Mengutamakan Tanggung Jawab

Metode Montessori juga menekankan pentingnya kemandirian dan tanggung jawab sejak dini. Dalam pendekatan Montessori, anak-anak diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan belajar mereka, tetapi dalam kerangka yang sudah terstruktur untuk mendukung pembelajaran yang terarah dan penuh makna. Berikut adalah cara Montessori mengembangkan rasa tanggung jawab pada anak:

  1. Lingkungan yang Terstruktur untuk Kemandirian: Dalam Montessori, anak-anak diberikan kebebasan untuk memilih alat dan bahan pembelajaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Namun, kebebasan ini datang dengan tanggung jawab untuk merawat dan mengembalikan alat-alat yang mereka gunakan. Misalnya, jika seorang anak menggunakan bahan-bahan untuk kegiatan belajar, mereka juga bertanggung jawab untuk merapikan dan memastikan bahan tersebut siap digunakan oleh anak lain. Hal ini mengajarkan mereka untuk menjaga kebersihan, keteraturan, dan tanggung jawab terhadap ruang belajar.

  2. Kegiatan Praktis Kehidupan Sehari-hari: Montessori memberikan banyak kesempatan kepada anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan praktis kehidupan sehari-hari, seperti menata meja, membersihkan ruang kelas, atau merawat tanaman. Kegiatan-kegiatan ini mengajarkan anak untuk memiliki tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan lingkungan mereka. Misalnya, ketika seorang anak membersihkan meja setelah makan, mereka tidak hanya belajar tentang kebersihan, tetapi juga tentang disiplin diri dan rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas mereka.

  3. Pengambilan Keputusan dan Konsekuensi: Dalam Montessori, anak-anak diberi kesempatan untuk membuat keputusan sendiri mengenai kegiatan belajar mereka. Ketika mereka memilih untuk melakukan suatu aktivitas, mereka juga belajar untuk menerima konsekuensi dari pilihan mereka. Jika mereka memilih untuk menyelesaikan tugas tertentu, mereka akan merasa puas setelah selesai, namun jika mereka mengabaikan tugas, mereka mungkin merasa kecewa dengan hasilnya. Dengan cara ini, anak-anak secara langsung belajar bahwa mereka bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka.

  4. Penghargaan terhadap Usaha dan Proses: Montessori lebih fokus pada usaha dan proses, bukan hanya hasil akhir. Anak-anak dihargai karena usaha yang mereka lakukan dalam menyelesaikan tugas, yang membangun rasa tanggung jawab terhadap proses belajar itu sendiri. Mereka juga diberi kesempatan untuk menilai diri sendiri, yang memberi mereka kesadaran akan kemajuan dan area yang perlu diperbaiki.

Sinergi Montessori dan Kurikulum Merdeka dalam Menumbuhkan Tanggung Jawab

Kombinasi dari filosofi Kurikulum Merdeka dan Metode Montessori dapat menciptakan lingkungan belajar yang sangat mendukung perkembangan rasa tanggung jawab pada anak. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang diperlukan untuk mengembangkan kemandirian, sementara Montessori memberikan struktur yang mendalam untuk memastikan bahwa kebebasan tersebut digunakan dengan tanggung jawab.

Anak-anak yang dididik dengan gabungan dua pendekatan ini akan belajar untuk:

  • Mengambil keputusan yang tepat dan menyadari akibat dari setiap pilihan.
  • Memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri, teman-teman mereka, serta lingkungan sekitar.
  • Membangun kebiasaan baik dalam merawat diri, benda, dan ruang kelas.
  • Berinteraksi secara konstruktif dengan orang lain dan memahami peran mereka dalam kelompok.

Di Shigor Montessori Islamic School, kami berkomitmen untuk mengembangkan rasa tanggung jawab pada anak-anak melalui pendekatan Montessori yang berpadu dengan Kurikulum Merdeka. Kami percaya bahwa dengan memberikan anak-anak kebebasan yang bertanggung jawab, mereka akan tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan mampu mengelola tugas dan kewajiban mereka di masa depan.

Mari tanamkan rasa tanggung jawab pada anak-anak kita sejak dini, untuk masa depan yang lebih cerah dan mandiri!

Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim