Kritik Saran

Membangun Kebiasaan Baik pada Anak Usia Dini melalui Montessori dan Kurikulum Merdeka

shape image

Membangun Kebiasaan Baik pada Anak Usia Dini melalui Montessori dan Kurikulum Merdeka

Membangun kebiasaan baik pada anak usia dini adalah salah satu fondasi terpenting dalam pendidikan. Kebiasaan baik tidak hanya membantu anak dalam mengembangkan keterampilan pribadi dan sosial, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan sikap yang positif dan penuh tanggung jawab. Salah satu cara yang efektif untuk membentuk kebiasaan baik adalah melalui Metode Montessori, yang menekankan kemandirian, disiplin diri, dan penghargaan terhadap usaha. Ketika dipadukan dengan pendekatan fleksibel dari Kurikulum Merdeka, proses pembentukan kebiasaan baik ini bisa berjalan dengan lebih menyenangkan, alami, dan sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan setiap anak.

Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana Montessori dan Kurikulum Merdeka bekerja bersama untuk membentuk kebiasaan baik pada anak usia dini, serta bagaimana orang tua dan pendidik bisa menciptakan lingkungan yang mendukung proses ini.

1. Mengajarkan Kemandirian Melalui Tanggung Jawab Sehari-hari

Salah satu pilar utama dari Metode Montessori adalah mengajarkan anak untuk menjadi mandiri. Di Montessori, anak-anak diberikan kesempatan untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti merapikan tempat tidur, menyusun alat makan, membersihkan mainan, atau menyiram tanaman. Dengan memberikan tugas ini sejak dini, anak belajar untuk bertanggung jawab atas kebersihan dan keteraturan lingkungan mereka. Ini juga mengajarkan mereka tentang kepedulian terhadap lingkungan dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari.

Dengan Kurikulum Merdeka, yang memberikan kebebasan lebih kepada anak untuk memilih kegiatan yang mereka sukai, proses pembentukan kebiasaan baik menjadi lebih terpersonalisasi. Anak-anak dapat memilih tugas yang mereka anggap menarik, dan melalui kegiatan yang mereka pilih, mereka belajar untuk mengambil tanggung jawab atas pekerjaan mereka. Pendekatan ini juga mengajarkan mereka untuk menghargai waktu dan menyelesaikan tugas dengan penuh perhatian.

Contoh Penerapan di Shigor Montessori Islamic School: Di Shigor Montessori Islamic School, anak-anak tidak hanya diajarkan mengenai tanggung jawab sosial, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengambil peran dalam menjaga kebersihan kelas, merawat tanaman sekolah, atau mengorganisir bahan ajar. Hal ini membantu mereka untuk merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka.

2. Kebiasaan Baik Melalui Pembelajaran yang Terstruktur dan Fleksibel

Montessori dikenal dengan pengaturan lingkungan belajar yang terstruktur dan bahan ajar yang terorganisir dengan baik. Anak-anak diberi akses mudah kepada berbagai alat pendidikan, sehingga mereka dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri dalam suasana yang tertib. Kebiasaan seperti mengatur waktu, memperhatikan detail, dan memilih tugas sesuai minat terbentuk secara alami ketika mereka diberi kebebasan untuk memilih kegiatan yang akan dilakukan, dengan tujuan untuk mencapai hasil tertentu.

Di sisi lain, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan lebih dalam pemilihan topik dan metode pembelajaran, tetapi tetap dengan tujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, serta sikap positif seperti disiplin dan tanggung jawab. Dalam hal ini, kebiasaan baik seperti konsistensi dalam belajar dan mengatur waktu menjadi sangat penting, dan Kurikulum Merdeka memungkinkan anak untuk belajar dengan cara yang lebih fleksibel dan bermakna.

Contoh di Sekolah: Melalui penerapan Kurikulum Merdeka di Shigor Montessori Islamic School, anak-anak tidak hanya belajar kognitif dan sosial melalui kelas, tetapi juga diajarkan untuk merencanakan dan melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan pilihan mereka. Misalnya, anak-anak diberi kesempatan untuk mengerjakan proyek kelompok tentang pengelolaan sampah atau keberagaman budaya, yang mendorong mereka untuk bekerja sama, menghargai orang lain, dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.

3. Mendorong Pembentukan Kebiasaan Positif Melalui Penguatan Sosial

Montessori sangat menghargai perkembangan anak secara holistik dan percaya bahwa pembentukan kebiasaan baik terjadi dalam suasana yang penuh respek, empati, dan penerimaan terhadap individu. Anak-anak diajarkan untuk berinteraksi dengan teman-teman mereka dengan cara yang positif, seperti memberikan salam, mengucapkan terima kasih, atau menolong teman yang membutuhkan. Setiap tindakan positif yang dilakukan anak-anak akan mendapatkan penguatan dari guru atau orang dewasa, yang membantu mereka untuk menginternalisasi kebiasaan baik.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga mendukung pengembangan karakter sosial anak, dengan memberikan ruang untuk kolaborasi dan kerja sama dalam kelompok. Anak-anak yang terbiasa bekerja sama dalam kelompok akan belajar untuk menghargai perbedaan, berkomunikasi dengan baik, dan menghargai kontribusi orang lain.

Contoh Penerapan di Shigor Montessori Islamic School: Di Shigor Montessori Islamic School, anak-anak diajarkan untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek yang mendorong mereka untuk berbagi ide, mendengarkan teman, dan saling membantu. Pembiasaan ini membantu mereka memahami nilai-nilai seperti kerja sama, toleransi, dan saling menghargai, yang akan membentuk kebiasaan baik mereka dalam kehidupan sosial sehari-hari.

4. Mengembangkan Kebiasaan Membaca dan Belajar Sejak Dini

Salah satu kebiasaan baik yang sangat penting adalah membaca. Di Montessori, anak-anak diberi kesempatan untuk memilih buku dan bahan ajar yang mereka minati, memungkinkan mereka untuk merasa lebih tertarik pada aktivitas membaca. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk belajar dengan cara yang lebih mandiri dan bermakna, yang mendorong mereka untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kebiasaan belajar sepanjang hayat.

Dengan memberikan akses ke berbagai materi bacaan, baik dalam bentuk buku cerita maupun bahan ilmiah, anak-anak dilatih untuk membaca secara mandiri dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan. Hal ini akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan keterampilan literasi dan berpikir kritis mereka.

Contoh Penerapan di Sekolah: Di Shigor Montessori Islamic School, anak-anak memiliki waktu yang khusus untuk bermain sambil belajar dan membaca buku pilihan mereka. Dengan adanya perpustakaan sekolah yang penuh dengan buku-buku menarik, anak-anak dapat memilih buku sesuai dengan minat mereka, mendorong mereka untuk membangun kebiasaan membaca yang dapat meningkatkan keterampilan literasi mereka sejak dini.

5. Penerapan Disiplin Positif dalam Pembentukan Kebiasaan Baik

Di Montessori, disiplin bukanlah tentang memberikan hukuman, tetapi tentang memberikan kesempatan bagi anak untuk mengenali dampak dari tindakan mereka. Anak-anak diajarkan untuk memahami konsekuensi dari perilaku mereka, baik itu konsekuensi positif maupun negatif, sehingga mereka bisa membuat pilihan yang lebih baik di masa depan. Kebiasaan baik seperti mengatur waktu, berbagi dengan teman, dan menghargai aturan dibentuk melalui pemahaman diri dan kesadaran akan dampak dari tindakan mereka.

Kurikulum Merdeka memberi kesempatan kepada anak-anak untuk lebih berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam pembelajaran mereka, yang dapat membantu mereka merasa lebih bertanggung jawab dan terlibat dalam proses belajar. Dengan pendekatan disiplin yang positif, anak-anak belajar untuk mengambil keputusan secara mandiri, menghargai aturan, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai positif.

6. Shigor Montessori Islamic School: Membangun Kebiasaan Baik dengan Pendekatan yang Menyeluruh

Di Shigor Montessori Islamic School, kami percaya bahwa pendidikan adalah tentang membangun karakter dan membentuk kebiasaan baik yang akan membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan berempati. Dengan memadukan pendekatan Montessori yang berbasis pada pengalaman langsung dan Kurikulum Merdeka yang memberi kebebasan dan fleksibilitas kepada anak-anak, kami menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari anak-anak.


Melalui Montessori dan Kurikulum Merdeka, kebiasaan baik seperti kemandirian, tanggung jawab, disiplin, empati, dan kolaborasi dapat dibangun secara alami dan menyenangkan. Di Shigor Montessori Islamic School, kami berkomitmen untuk membimbing anak-anak kami untuk menjadi pribadi yang tidak hanya c

erdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan kebiasaan baik yang akan berguna sepanjang hidup mereka.

Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim