Membimbing Anak Usia Dini dalam Pembelajaran Praktis dengan Montessori dalam Kerangka Kurikulum Merdeka
Menggabungkan Montessori dengan Kurikulum Merdeka memberikan anak kesempatan untuk belajar dengan cara yang lebih fleksibel dan kreatif. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana membimbing anak usia dini dalam pembelajaran praktis melalui pendekatan Montessori dalam kerangka Kurikulum Merdeka, serta manfaat yang dapat diperoleh dari integrasi ini.
Pembelajaran Praktis dalam Metode Montessori
Salah satu prinsip utama dari Metode Montessori adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar melalui pengalaman langsung dan aktivitas yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis. Dalam Montessori, anak-anak tidak hanya diajarkan teori, tetapi lebih banyak melalui aktivitas yang melibatkan indera mereka—seperti menyentuh, mencium, mendengarkan, dan melihat. Pembelajaran praktis ini tidak hanya membuat materi lebih mudah dipahami, tetapi juga membantu anak untuk menyerap pengetahuan dengan cara yang lebih alami dan menyenangkan.
Misalnya, anak-anak bisa belajar konsep matematika melalui alat-alat Montessori seperti blok matematika atau papan angka, di mana mereka bisa langsung merasakan dan memanipulasi objek untuk memahami prinsip dasar seperti penjumlahan atau pengurangan. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk lebih menghayati materi dengan pengalaman langsung dan lebih mudah mengingatnya.
Kurikulum Merdeka dan Kebebasan Belajar Anak
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan lebih kepada anak dalam memilih apa yang ingin mereka pelajari, dengan penekanan pada pengalaman belajar yang lebih relevan dengan kehidupan mereka. Dalam Kurikulum Merdeka, anak-anak diberi kesempatan untuk berkembang dengan kecepatan dan cara yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Ini sangat sesuai dengan prinsip Montessori yang mengutamakan kemandirian, penyusunan ritme belajar sendiri, dan kebebasan dalam memilih aktivitas.
Dalam konteks ini, anak-anak dapat memilih aktivitas yang mereka minati, baik itu seni, musik, bahasa, atau sains, dan mempraktikkannya dengan cara yang mereka sukai. Ini tidak hanya mengembangkan minat dan bakat mereka, tetapi juga memberi mereka rasa tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
Menghubungkan Montessori dan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Praktis
Untuk mengoptimalkan penerapan Montessori dalam Kurikulum Merdeka, perlu ada integrasi yang jelas antara kedua pendekatan ini. Berikut adalah beberapa cara untuk membimbing anak usia dini dalam pembelajaran praktis melalui Montessori dalam kerangka Kurikulum Merdeka:
-
Menyiapkan Lingkungan Pembelajaran yang Mendukung Baik dalam Montessori maupun Kurikulum Merdeka, lingkungan belajar memiliki peranan yang sangat penting. Lingkungan yang terstruktur, terbuka, dan memfasilitasi eksplorasi akan memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar secara praktis dan mandiri. Dalam Montessori, setiap alat dan bahan didesain untuk digunakan oleh anak secara mandiri. Misalnya, meja dan kursi yang dapat disesuaikan dengan tinggi anak, serta berbagai alat yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Dengan Kurikulum Merdeka yang mendorong fleksibilitas, lingkungan yang kaya dengan bahan-bahan belajar akan membuat anak-anak lebih terlibat dalam proses pembelajaran mereka.
-
Pembelajaran Berdasarkan Minat Anak Dalam Kurikulum Merdeka, guru bertindak sebagai pendamping yang membantu anak-anak memilih aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dalam Montessori, pendekatan serupa juga diterapkan, di mana anak-anak diberi kebebasan untuk memilih kegiatan yang sesuai dengan minat mereka, seperti bermain musik, menggambar, atau melakukan eksperimen sains. Pembelajaran yang berbasis pada minat akan membuat anak-anak merasa lebih terlibat, dan mereka akan lebih antusias belajar secara praktis.
-
Penggunaan Aktivitas Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek sangat relevan dengan integrasi Montessori dan Kurikulum Merdeka. Dalam pendekatan ini, anak-anak diberi kesempatan untuk bekerja pada proyek yang melibatkan berbagai keterampilan—seperti berkolaborasi, berkomunikasi, memecahkan masalah, dan mengorganisir tugas. Misalnya, proyek menanam tanaman yang melibatkan pemahaman tentang biologi, fisika (air dan cahaya), serta keterampilan sosial dalam bekerja sama. Proyek-proyek ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar secara praktis, yang merupakan prinsip utama dalam Montessori, sambil juga mendukung filosofi Kurikulum Merdeka tentang pembelajaran berbasis pengalaman dan kebutuhan anak.
-
Pembelajaran dengan Pendekatan Sensorial Metode Montessori sangat menekankan pada pembelajaran melalui panca indera anak, dan ini sangat mendukung Kurikulum Merdeka yang memungkinkan pembelajaran lebih multidimensi. Aktivitas sensorik, seperti menggunakan blok warna, kotak suara, atau alat penyusunan bentuk, memungkinkan anak untuk belajar konsep matematika, bahasa, dan sains dengan lebih konkret. Dalam konteks ini, pembelajaran praktis dan pengalaman sensorik sangat cocok dengan pendekatan Kurikulum Merdeka yang memberi kebebasan lebih pada anak untuk mengeksplorasi konsep-konsep tersebut.
-
Kemandirian dan Tanggung Jawab dalam Pembelajaran Salah satu tujuan utama dari Montessori adalah untuk membangun kemandirian pada anak. Dalam hal ini, anak-anak dilatih untuk mengambil keputusan sendiri, memilih aktivitas, dan mengatur waktu belajar mereka. Di dalam Kurikulum Merdeka, anak-anak juga diberikan kebebasan untuk memilih cara mereka belajar dan apa yang ingin mereka pelajari. Pendekatan ini mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab atas proses belajar mereka, yang sangat penting dalam membangun karakter mereka.
-
Mengembangkan Keterampilan Sosial melalui Pembelajaran Praktis Aktivitas praktis dalam Montessori juga sangat mengedepankan keterampilan sosial, seperti berbagi, bekerja sama, dan menghormati orang lain. Pembelajaran berbasis kelompok atau proyek dapat meningkatkan interaksi sosial di antara anak-anak. Dengan Kurikulum Merdeka yang mendukung kolaborasi dan kerja kelompok, anak-anak dapat belajar untuk saling mendukung dan bekerja bersama-sama dalam mengerjakan tugas atau proyek.
Kesimpulan
Menggabungkan Montessori dengan Kurikulum Merdeka memberikan peluang besar untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyeluruh, menyenangkan, dan bermakna bagi anak usia dini. Pembelajaran praktis yang ditekankan oleh Montessori memungkinkan anak untuk belajar melalui pengalaman langsung, sedangkan Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan untuk memilih jalur pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. Dengan pendekatan ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab, serta siap menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri.
Posting Komentar