Kritik Saran

Menerapkan Pembelajaran Berbasis Alam dengan Montessori dalam Kurikulum Merdeka untuk Anak Usia Dini

shape image

Menerapkan Pembelajaran Berbasis Alam dengan Montessori dalam Kurikulum Merdeka untuk Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia kini semakin berkembang dengan pendekatan-pendekatan yang lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan anak. Salah satu pendekatan yang semakin populer adalah Metode Montessori, yang berfokus pada pengembangan anak secara holistik dengan memberikan kebebasan, kontrol diri, dan pembelajaran yang terstruktur. Di sisi lain, Kurikulum Merdeka menawarkan kebebasan yang lebih besar bagi anak untuk mengeksplorasi dan belajar sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-masing. Salah satu cara terbaik untuk menggabungkan kedua pendekatan ini adalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis alam.

Pembelajaran berbasis alam adalah suatu pendekatan di mana anak-anak diajak untuk belajar melalui interaksi langsung dengan alam sekitar mereka. Hal ini tidak hanya mengajarkan mereka tentang lingkungan, tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik, kognitif, dan sosial yang sangat penting bagi perkembangan anak usia dini. Dalam konteks Montessori dan Kurikulum Merdeka, pembelajaran berbasis alam memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dengan cara yang lebih praktis, menyenangkan, dan bermakna.

Mengapa Pembelajaran Berbasis Alam?

Anak-anak, terutama pada usia dini, memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap dunia sekitar mereka. Mereka cenderung belajar paling efektif ketika mereka diberi kesempatan untuk bereksplorasi, berinteraksi, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang melibatkan indera mereka. Oleh karena itu, alam menjadi sumber pembelajaran yang kaya, yang tidak hanya dapat merangsang rasa ingin tahu mereka, tetapi juga dapat mengajarkan mereka tentang konsep-konsep seperti keberlanjutan, siklus alam, dan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan.

Selain itu, lingkungan alam menyediakan berbagai stimulus yang mendukung perkembangan keterampilan motorik halus dan kasar. Aktivitas seperti berjalan di alam bebas, memanjat pohon, mengumpulkan daun atau batu, serta bermain dengan pasir atau air membantu anak-anak mengembangkan kekuatan fisik, koordinasi, dan keterampilan motorik mereka secara alami.

Kombinasi Montessori dan Pembelajaran Berbasis Alam dalam Kurikulum Merdeka

Metode Montessori dan Kurikulum Merdeka memiliki prinsip yang saling melengkapi dalam penerapan pembelajaran berbasis alam. Berikut adalah beberapa cara bagaimana kedua pendekatan ini dapat diintegrasikan untuk menciptakan pengalaman belajar yang kaya bagi anak-anak.

1. Kebebasan untuk Mengeksplorasi Alam

Salah satu prinsip dasar Montessori adalah kebebasan memilih aktivitas yang sesuai dengan minat anak. Dalam konteks pembelajaran berbasis alam, anak-anak diberikan kebebasan untuk menjelajahi lingkungan sekitar mereka, seperti taman, kebun, atau area alam lainnya. Mereka bisa memilih untuk mengamati serangga, mencari berbagai jenis tanaman, atau mendengarkan suara alam. Kebebasan ini memungkinkan anak-anak untuk belajar secara mandiri, sambil tetap mendapatkan bimbingan dari pendidik saat diperlukan.

Kurikulum Merdeka juga mengusung prinsip kebebasan bagi anak untuk memilih jalur belajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Pembelajaran berbasis alam memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan sesuai dengan kemampuan dan preferensi mereka, seperti mengenal tanaman atau melakukan eksperimen sains sederhana di luar ruangan.

2. Pembelajaran Praktis dengan Alat Alam

Montessori sangat menekankan penggunaan alat-alat konkret yang dapat dipegang dan digunakan anak-anak dalam proses pembelajaran. Dalam konteks alam, alat-alat tersebut bisa berupa batu, daun, bunga, tanah, dan benda-benda alam lainnya. Anak-anak dapat belajar mengenal bentuk, tekstur, dan sifat fisik objek-objek tersebut, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan sensori dan kognitif.

Kurikulum Merdeka juga memberi ruang bagi pembelajaran berbasis proyek dan penyelidikan, yang sangat mendukung kegiatan eksplorasi alam. Anak-anak bisa menggunakan benda-benda alam untuk melakukan eksperimen atau mencatat pengamatan mereka, misalnya mengukur pertumbuhan tanaman atau mempelajari perbedaan jenis tanah.

3. Pengembangan Keterampilan Sosial melalui Aktivitas Alam

Anak-anak seringkali belajar bekerja sama saat terlibat dalam aktivitas alam, seperti menanam pohon, membuat taman kecil, atau membersihkan area bersama. Pembelajaran berbasis alam memberi kesempatan kepada anak-anak untuk belajar tentang pentingnya kerja tim, tanggung jawab, dan saling menghargai sesama teman. Ini sangat sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka, yang mengutamakan pengembangan karakter sosial anak.

Melalui pendekatan Montessori, anak-anak juga diberi kebebasan untuk bekerja dalam kelompok kecil atau secara individu, sehingga mereka dapat memilih cara mereka berinteraksi dengan teman-temannya dalam lingkungan alam. Hal ini mengembangkan rasa kepercayaan diri dan empati, yang merupakan keterampilan sosial yang sangat penting bagi perkembangan mereka.

4. Memperkenalkan Konsep Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup

Pembelajaran berbasis alam memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar tentang keberlanjutan dan pentingnya merawat lingkungan sejak dini. Anak-anak bisa belajar untuk mengenal sumber daya alam, memahami konsep siklus alam, dan menyadari dampak dari tindakan manusia terhadap alam. Kegiatan seperti berkebun, membuang sampah pada tempatnya, atau menjaga kebersihan lingkungan mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai yang sangat penting bagi masa depan mereka.

Metode Montessori mengajarkan anak-anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan mereka. Hal ini diperkuat oleh Kurikulum Merdeka, yang memberi ruang untuk mendalami topik-topik terkait lingkungan hidup dan keberlanjutan melalui berbagai proyek dan kegiatan yang berbasis alam.

5. Mendukung Perkembangan Fisik dan Motorik Anak

Anak-anak yang belajar melalui pembelajaran berbasis alam cenderung lebih aktif secara fisik. Aktivitas seperti berjalan-jalan, berlari, atau memanjat pohon memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar mereka. Selain itu, interaksi dengan alam juga memperkenalkan anak-anak pada berbagai aktivitas yang dapat melatih keterampilan motorik halus, seperti memegang tanah, merawat tanaman, atau mengumpulkan benda-benda alam.

Di dalam pendekatan Montessori, gerakan tubuh adalah bagian penting dari proses belajar. Anak-anak yang belajar di luar ruangan dengan menggunakan sumber daya alam akan lebih terlibat secara fisik dan mental, yang berdampak positif pada perkembangan keseluruhan mereka.

Menerapkan Pembelajaran Berbasis Alam di Rumah

Orang tua dapat dengan mudah menerapkan prinsip pembelajaran berbasis alam di rumah untuk melengkapi apa yang telah dipelajari anak di sekolah. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan:

  • Berjalan-jalan di alam terbuka: Ajari anak untuk menjelajahi taman, hutan, atau pantai dan mengamati flora dan fauna yang ada.
  • Berkebun bersama: Tanamkan pada anak pentingnya merawat tanaman dan mengajarkan mereka tentang keberlanjutan melalui kegiatan berkebun.
  • Mengumpulkan benda alam: Ajak anak mengumpulkan batu, daun, atau bunga untuk dipelajari lebih lanjut.
  • Eksperimen alam: Cobalah eksperimen sains sederhana dengan anak, seperti mengamati perubahan air dalam berbagai suhu atau mempelajari cara kerja tanaman melalui penanaman biji.

Shigor Montessori Islamic School: Menyediakan Lingkungan Pembelajaran Alam yang Mendukung

Di Shigor Montessori Islamic School, pendekatan Montessori dan Kurikulum Merdeka diintegrasikan dengan pembelajaran berbasis alam untuk memberikan pengalaman yang mendalam, menyenangkan, dan bermakna bagi anak-anak. Sekolah ini menyediakan lingkungan belajar yang terbuka, di mana anak-anak bebas untuk menjelajahi dan belajar tentang dunia alam secara langsung, sembari tetap mengembangkan kemandirian, keterampilan sosial, dan nilai-nilai positif lainnya.

Dengan menggabungkan filosofi Montessori dan Kurikulum Merdeka, Shigor Montessori Islamic School mendukung anak-anak untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam, belajar bertanggung jawab, dan mengembangkan keterampilan hidup yang akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka.

Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim