Kritik Saran

Peran Pengalaman Langsung dalam Pembelajaran Anak Usia Dini melalui Montessori dan Kurikulum Merdeka

shape image

Peran Pengalaman Langsung dalam Pembelajaran Anak Usia Dini melalui Montessori dan Kurikulum Merdeka

Pada usia dini, anak-anak berada dalam fase perkembangan yang sangat penting di mana mereka membentuk dasar untuk semua keterampilan hidup mereka, baik secara akademis maupun sosial. Salah satu cara yang paling efektif untuk membantu anak-anak belajar pada tahap ini adalah dengan memberikan mereka pengalaman langsung yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan dunia sekitar dan memahami konsep-konsep melalui aktivitas yang nyata. Inilah yang menjadi kekuatan utama dari pendekatan Metode Montessori dan Kurikulum Merdeka, yang keduanya menekankan pentingnya belajar melalui pengalaman.

Artikel ini akan mengupas bagaimana pengalaman langsung berperan dalam pembelajaran anak usia dini, serta bagaimana Montessori dan Kurikulum Merdeka mengintegrasikan konsep ini untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam, relevan, dan menyenangkan.

1. Apa itu Pengalaman Langsung dalam Pembelajaran?

Pengalaman langsung adalah cara anak-anak belajar dengan berinteraksi langsung dengan lingkungan mereka. Alih-alih hanya menerima informasi secara pasif, anak-anak diberi kesempatan untuk melakukan, merasakan, menyentuh, melihat, dan mendengar untuk memahami dunia mereka. Pembelajaran ini mengaktifkan semua indra anak, yang membantu mereka untuk memahami konsep secara lebih menyeluruh dan menginternalisasi informasi dengan cara yang lebih alami.

Pada anak usia dini, pengalaman langsung dapat mencakup kegiatan seperti:

  • Bermain peran yang melibatkan interaksi sosial.
  • Eksperimen sains yang melibatkan pengamatan dan pencatatan.
  • Kegiatan seni seperti menggambar, melukis, atau membuat kerajinan.
  • Aktivitas fisik, seperti menanam tanaman atau merawat hewan peliharaan.
  • Kunjungan lapangan, seperti mengunjungi kebun binatang, museum, atau pasar.

Melalui pengalaman langsung ini, anak-anak tidak hanya belajar informasi, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, motorik, dan kognitif yang penting.

2. Pengalaman Langsung dalam Metode Montessori

Metode Montessori adalah pendekatan pendidikan yang dirancang untuk membantu anak-anak belajar secara mandiri melalui pengalaman langsung dengan bahan ajar konkret. Dalam Montessori, anak-anak diberikan kesempatan untuk bekerja dengan berbagai alat manipulatif yang dirancang untuk memperkenalkan konsep-konsep abstrak melalui pengalaman fisik. Contohnya, anak-anak bisa belajar tentang angka melalui penggunaan blok angka yang bisa dihitung dan dipindahkan, atau memahami konsep geometri dengan menggunakan potongan-potongan bentuk tiga dimensi.

Beberapa prinsip utama Montessori yang menekankan pengalaman langsung adalah:

  • Kebebasan dalam pembelajaran: Anak-anak diberikan kebebasan untuk memilih aktivitas yang ingin mereka lakukan sesuai minat mereka, memungkinkan mereka untuk belajar dengan cara yang lebih pribadi dan aktif.
  • Pembelajaran berbasis indera: Montessori mendukung pengembangan anak-anak dengan menyediakan alat-ajarnya yang merangsang indra, seperti alat musik, puzzle, bahan tactile untuk pengenalan angka, dan kegiatan praktis yang dapat dilakukan sendiri (misalnya, menyusun meja, menyiram tanaman, atau merapikan rak).
  • Pembelajaran mandiri dan berkelanjutan: Pengalaman langsung di Montessori mengajarkan anak-anak untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka, sehingga mereka dapat menjadi lebih tanggung jawab dan independen.

Dengan pendekatan ini, anak-anak diajarkan untuk berpikir secara kritis dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia mereka, bukannya hanya menghafal informasi. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup yang ditanamkan sejak dini dalam Montessori.

3. Pengalaman Langsung dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka di Indonesia memberi lebih banyak ruang bagi anak untuk belajar sesuai dengan minat dan potensi diri mereka, serta memberi mereka kebebasan dalam memilih cara mereka belajar. Salah satu prinsip utama dari Kurikulum Merdeka adalah memberi anak-anak akses langsung ke pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata mereka.

Di dalam Kurikulum Merdeka, anak-anak diberi kesempatan untuk:

  • Belajar melalui proyek yang memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
  • Melakukan eksperimen langsung dalam pelajaran sains, misalnya, mengamati proses pertumbuhan tanaman atau menciptakan eksperimen fisika sederhana.
  • Mengikuti kegiatan berbasis pengalaman yang lebih banyak berhubungan dengan nilai-nilai sosial, seperti kerja kelompok, kebersihan lingkungan, atau pengenalan terhadap budaya lokal.

Pengalaman langsung dalam Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sosial dan kemandirian anak-anak, serta memastikan bahwa mereka memperoleh pengetahuan yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan mereka.

4. Keterkaitan Pengalaman Langsung dengan Kemandirian dan Tanggung Jawab

Salah satu manfaat besar dari pengalaman langsung adalah pengembangan kemandirian dan tanggung jawab pada anak-anak. Ketika anak-anak diberikan tanggung jawab langsung dalam melakukan suatu aktivitas—baik itu menyiapkan makan siang, merawat tanaman, atau membersihkan ruang kelas—mereka mulai merasakan dampak dari tindakan mereka. Pengalaman ini mendorong mereka untuk mengambil inisiatif dan belajar untuk menyelesaikan tugas dengan cara mereka sendiri.

Dalam Montessori, misalnya, anak-anak melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci piring atau menyapu lantai, yang mengajarkan mereka disiplin dan tanggung jawab. Mereka juga belajar untuk mengatur waktu mereka, memilih aktivitas yang akan dilakukan, dan menyelesaikan aktivitas tersebut tanpa campur tangan orang dewasa. Semua ini membantu membentuk karakter yang mandiri dan bertanggung jawab.

Di Kurikulum Merdeka, anak-anak diajak untuk memiliki kontrol lebih terhadap proses belajar mereka, yang memberi mereka rasa tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Dengan memberikan lebih banyak pilihan tentang cara dan apa yang mereka pelajari, anak-anak didorong untuk mengambil keputusan yang lebih matang dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pilihan mereka.

5. Contoh Penerapan Pengalaman Langsung di Shigor Montessori Islamic School

Di Shigor Montessori Islamic School, pengalaman langsung merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari di kelas. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang mengintegrasikan pengalaman langsung dengan pendekatan Montessori dan Kurikulum Merdeka:

a. Kegiatan Berkebun (Montessori + Kurikulum Merdeka)

Anak-anak di Shigor diajak untuk menanam tanaman di kebun sekolah. Ini memberi mereka kesempatan untuk mengamati proses pertumbuhan tanaman, belajar tentang alam, serta mengambil tanggung jawab dalam merawat tanaman mereka. Kegiatan ini mengajarkan mereka tentang ketekunan, disiplin, dan kemandirian.

b. Proyek Lingkungan (Montessori + Kurikulum Merdeka)

Anak-anak terlibat dalam proyek lingkungan, seperti mengumpulkan sampah dan memisahkan daur ulang. Mereka belajar untuk mengelola sampah, serta memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Di sini, mereka belajar bekerja dalam kelompok dan mengambil inisiatif dalam menyelesaikan masalah bersama.

c. Eksperimen Sains (Montessori + Kurikulum Merdeka)

Anak-anak melakukan eksperimen sains sederhana, seperti mengamati perubahan air menjadi es atau membuat pelangi menggunakan air dan cahaya. Ini memberi mereka pengalaman langsung dalam memahami konsep-konsep ilmiah melalui percakapan dan pengamatan aktif, memperkuat rasa ingin tahu dan ketekunan mereka dalam mencari pengetahuan.

d. Belajar melalui Cerita dan Drama (Montessori + Kurikulum Merdeka)

Anak-anak juga diberi kesempatan untuk berperan dalam drama atau bercerita, di mana mereka dapat mengekspresikan perasaan, membangun imajinasi, dan berlatih empati. Melalui pengalaman ini, mereka belajar untuk memahami perspektif orang lain dan mengembangkan kemampuan sosial yang penting.

6. Kesimpulan

Pengalaman langsung adalah bagian penting dari pembelajaran anak usia dini karena memungkinkan anak untuk belajar dengan cara yang lebih konkret, aktif, dan bermakna. Metode Montessori dan Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada kemandirian, tanggung jawab, dan pembelajaran berbasis pengalaman, memberikan anak-anak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan hidup yang sangat penting.

Di Shigor Montessori Islamic School, kami mengintegrasikan pengalaman langsung dalam pembelajaran untuk membantu anak-anak belajar tentang dunia mereka dan diri mereka sendiri, serta untuk mempersiapkan mereka menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama. Dengan pendekatan ini, kami berharap anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, berani mengambil keputusan, dan mampu berkontribusi secara positif kepada masyarakat di masa depan.

Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim