Kritik Saran

Menerapkan Montessori di Rumah dengan Pendekatan Kurikulum Merdeka yang Fleksibel

shape image

Menerapkan Montessori di Rumah dengan Pendekatan Kurikulum Merdeka yang Fleksibel

Era Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih aktif terlibat dalam pendidikan anak, terutama melalui pendekatan yang fleksibel dan personal. Salah satu metode yang sangat cocok untuk diterapkan di rumah dalam mendukung Kurikulum Merdeka adalah Montessori. Pendekatan Montessori memungkinkan anak belajar dengan cara yang alami dan sesuai minat mereka, sementara Kurikulum Merdeka menambahkan struktur yang relevan melalui pembelajaran berbasis proyek dan minat.

Dengan memadukan kedua pendekatan ini, orang tua dapat menciptakan lingkungan belajar yang fleksibel, mendukung kreativitas, dan membangun kemandirian anak.

Mengapa Montessori Cocok untuk Mendukung Kurikulum Merdeka?

Montessori dan Kurikulum Merdeka memiliki prinsip-prinsip yang saling melengkapi:

1. Berpusat pada Anak: Kedua pendekatan ini menempatkan anak sebagai pusat pembelajaran. Anak diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dunia sesuai dengan minat mereka.

2. Pembelajaran Berbasis Proyek: Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran berbasis proyek, yang sejalan dengan metode Montessori yang memungkinkan anak belajar melalui pengalaman nyata.

3. Kemandirian dalam Belajar: Montessori mengajarkan anak untuk mandiri sejak dini, yang sangat relevan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan inisiatif belajar dari anak.

Langkah-Langkah Praktis Menerapkan Montessori di Rumah dengan Sentuhan Kurikulum Merdeka

1. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung

Montessori menekankan pentingnya lingkungan belajar yang terorganisir dan mudah diakses oleh anak. Pastikan ruang belajar di rumah dirancang untuk mendukung eksplorasi dan kreativitas anak.

Tips untuk Menyiapkan Lingkungan Montessori di Rumah:

Gunakan rak rendah untuk menyimpan alat belajar dan mainan, sehingga anak bisa mengambil dan merapikannya sendiri.

Sediakan meja kecil dan kursi yang sesuai dengan tinggi anak.

Pastikan lingkungan bebas dari gangguan, seperti suara televisi atau alat elektronik lain.

Gunakan bahan belajar yang sederhana namun menarik, seperti balok kayu, puzzle, buku bergambar, atau bahan seni.

2. Berikan Kebebasan Bertanggung Jawab

Montessori memberikan anak kebebasan untuk memilih aktivitas mereka sendiri, tetapi tetap dalam batasan yang jelas. Ini membantu anak belajar untuk bertanggung jawab atas keputusan mereka.

Contoh Aktivitas:

Anak dapat memilih antara menggambar, membaca, atau bermain peran, tetapi setelah selesai, mereka harus merapikan alat-alat tersebut.

Libatkan anak dalam membuat jadwal harian, seperti menentukan waktu belajar, bermain, dan beristirahat.

3. Gunakan Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu fokus utama. Kombinasikan ini dengan prinsip Montessori untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

Contoh Proyek Berbasis Montessori:

Eksplorasi Alam: Ajak anak menanam tanaman di pot kecil. Mereka bisa mencatat pertumbuhan tanaman dalam jurnal sederhana, menggambar daunnya, dan belajar tentang siklus hidup tanaman.

Eksperimen Sains Sederhana: Anak dapat mencoba mencampur warna dengan cat air untuk belajar tentang warna primer dan sekunder.

Proyek Seni: Anak bisa membuat karya seni dari bahan daur ulang, seperti kardus atau botol plastik.

4. Sesuaikan Aktivitas dengan Minat Anak

Baik Montessori maupun Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan minat anak. Amati apa yang paling menarik perhatian anak, lalu kembangkan aktivitas yang relevan dengan minat tersebut.

Contoh:

Jika anak menyukai binatang, berikan buku bergambar tentang hewan, ajak mereka menggambar hewan favorit mereka, atau buat proyek kecil seperti membuat ensiklopedia hewan sederhana.

Jika anak suka memasak, ajak mereka membuat camilan sederhana sambil belajar tentang takaran bahan dan langkah-langkah memasak.

5. Libatkan Anak dalam Aktivitas Sehari-Hari

Montessori percaya bahwa aktivitas sehari-hari adalah bagian penting dari pendidikan. Dengan melibatkan anak dalam tugas rumah tangga sederhana, mereka belajar tentang tanggung jawab dan keterampilan praktis.

Contoh Aktivitas Sehari-Hari:

Membantu menata meja makan.

Merapikan tempat tidur mereka sendiri.

Menyiram tanaman di halaman.

Contoh Jadwal Belajar Montessori dengan Kurikulum Merdeka di Rumah

Berikut adalah contoh jadwal harian yang menggabungkan Montessori dan Kurikulum Merdeka:

Pagi

07.00-07.30: Membantu orang tua menyiapkan sarapan.

07.30-08.00: Sarapan bersama keluarga.

08.00-09.00: Aktivitas berbasis Montessori (misalnya, bermain puzzle, menggambar, atau menyusun balok).

Siang

10.00-11.00: Proyek berbasis Kurikulum Merdeka (misalnya, menanam tanaman atau membuat karya seni).

11.00-12.00: Membaca buku atau belajar mandiri dengan alat bantu seperti flashcard.

12.00-13.00: Makan siang dan istirahat.

Sore

14.00-15.00: Aktivitas fisik, seperti bermain di luar atau bersepeda.

15.00-16.00: Aktivitas kreatif (misalnya, melukis atau membuat prakarya).

Penerapan di Shigor Montessori Islamic School

Jika Anda mencari institusi yang mengintegrasikan Montessori dan Kurikulum Merdeka, Shigor Montessori Islamic School di Bengkulu adalah contoh sekolah yang patut dipertimbangkan.

Shigor Montessori tidak hanya menerapkan prinsip Montessori yang berfokus pada kemandirian anak, tetapi juga memadukan pendekatan Kurikulum Merdeka untuk memberikan pembelajaran berbasis minat yang relevan. Dengan nilai-nilai Islami sebagai fondasi, sekolah ini membantu anak tidak hanya belajar akademik tetapi juga tumbuh menjadi individu yang berkarakter, kreatif, dan mandiri.

Manfaat Menerapkan Montessori dan Kurikulum Merdeka di Rumah

1. Anak Belajar Mandiri: Anak diajarkan untuk menyelesaikan tugas mereka sendiri, baik itu tugas rumah tangga maupun proyek pembelajaran.

2. Meningkatkan Kreativitas: Anak diberi ruang untuk bereksplorasi dan mencoba hal-hal baru tanpa takut gagal.

3. Membantu Anak Menemukan Minat: Anak diberi kebebasan untuk memilih aktivitas, sehingga mereka lebih mudah menemukan apa yang mereka sukai.

4. Membangun Koneksi Keluarga: Aktivitas Montessori yang dilakukan bersama keluarga membantu mempererat hubungan antara orang tua dan anak.

Kesimpulan

Menggabungkan Montessori dengan Kurikulum Merdeka di rumah adalah langkah cerdas untuk memberikan pengalaman belajar yang fleksibel dan relevan bagi anak-anak. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, memberikan kebebasan bertanggung jawab, dan mengembangkan proyek berbasis minat, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang kreatif, mandiri, dan bahagia.

Jika Anda ingin melangkah lebih jauh, sekolah seperti Shigor Montessori Islamic School dapat menjadi pilihan ideal untuk mendukung pendidikan anak Anda. Dengan pendekatan holistik yang memadukan Montessori, Kurikulum Merdeka, dan nilai-nilai Islami, Shigor Montessori membantu anak menemukan potensi terbaik mereka.

Mari kita ciptakan ruang untuk anak-anak belajar, bereksplorasi, dan tumbuh sesuai dengan keunikan mereka. Karena masa depan yang cerah dimulai dari anak-anak yang bahagia dan percaya diri.

Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim