Kritik Saran

Belajar Mengelola Frustrasi Tanpa Marah

shape image

Belajar Mengelola Frustrasi Tanpa Marah

Hai Mama, pernah nggak merasa gemas saat anak langsung marah besar hanya karena baloknya jatuh atau sepatunya susah dipakai? 😅

Itu tandanya anak sedang belajar menghadapi frustrasi — momen ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya.

Dalam Montessori, frustrasi bukan dianggap sebagai hal negatif, melainkan kesempatan anak belajar mengelola diri, mencoba ulang, dan menemukan ketenangan tanpa ledakan emosi.

Maria Montessori bilang:

“Kesabaran dan ketenangan tumbuh dari pengalaman mengatasi kesulitan dengan usaha sendiri.”


✨ Ciri Anak Sedang Mengalami Frustrasi

✅ Menunjukkan ekspresi kecewa (mengerutkan dahi, merengek, menangis)
✅ Berhenti sejenak lalu mencoba lagi, meski belum berhasil
✅ Kadang melempar atau meninggalkan aktivitas karena kesal
✅ Membutuhkan ruang aman untuk menenangkan diri
✅ Dapat kembali mencoba ketika diberi waktu dan dukungan


🧠 Mengapa Penting Anak Belajar Mengelola Frustrasi?

  1. Membangun Ketahanan Mental
    Anak terbiasa menghadapi kesulitan tanpa langsung menyerah.

➡️ Fondasi untuk menghadapi tantangan hidup.

  1. Mengurangi Ledakan Marah
    Frustrasi jadi dikelola dengan tenang, bukan dengan tantrum.

➡️ Anak belajar regulasi emosi.

  1. Mendorong Problem Solving
    Anak mencari cara lain, bukan sekadar berhenti.

➡️ Melatih kreativitas dan fleksibilitas.

  1. Meningkatkan Kesabaran
    Frustrasi mengajarkan anak menunggu, mencoba ulang, dan tetap berusaha.

➡️ Menjadi latihan nyata ketekunan.

  1. Membentuk Percaya Diri Sejati
    Anak bangga karena berhasil melewati kesulitan dengan usahanya sendiri.

➡️ “Aku bisa menenangkan diriku.”


✂️ Cara Praktis Mendampingi Anak Mengelola Frustrasi

  1. Tetap Tenang → jangan terbawa emosi saat anak kesal.

  2. Validasi Perasaan → “Kamu kesal ya karena baloknya jatuh, itu wajar.”

  3. Berikan Waktu → biarkan anak berhenti sejenak sebelum mencoba lagi.

  4. Ajarkan Strategi Tenang → tarik napas, pelukan, atau calm corner.

  5. Rayakan Usaha Ulang → “Kamu berani coba lagi, itu luar biasa.”


💡 Tips Agar Anak Lebih Terlatih

✅ Jangan buru-buru membantu → biarkan anak berusaha dulu
✅ Gunakan bahasa positif: “Kamu sedang belajar” bukan “Kamu gagal”
✅ Tunjukkan teladan orang tua mengelola frustrasi dengan tenang
✅ Biarkan anak mengulang aktivitas berkali-kali
✅ Ingat: frustrasi adalah bagian alami dari proses belajar


🏫 TK Shigor Montessori: Frustrasi sebagai Momen Belajar

Di TK Shigor Montessori Islamic School, frustrasi anak dipandang sebagai kesempatan emas untuk tumbuh:

✅ Guru mendampingi dengan tenang, tanpa teriakan
✅ Material Montessori punya kontrol kesalahan → anak belajar memperbaiki sendiri
✅ Anak diajak mencoba ulang, bukan dipaksa berhasil cepat
✅ Setiap usaha diapresiasi, bukan hanya hasil akhir

Karena kami percaya: anak yang belajar mengelola frustrasi akan tumbuh lebih sabar, ulet, dan percaya diri.


🌟 Penutup

Jadi Mama… yuk lihat frustrasi bukan sebagai masalah, tapi sebagai latihan hidup bagi anak.
Dengan dukungan penuh cinta, anak bisa belajar menghadapi kesulitan tanpa marah.

Dan kalau Mama ingin si kecil belajar regulasi diri secara alami,
TK Shigor Montessori Islamic School di Bengkulu siap mendampingi dengan kesabaran dan kasih sayang 🌱🎯


Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim