Membantu Anak Mengatasi Kegagalan
Hai Mama, pernah nggak melihat anak kecewa berat saat menara baloknya roboh atau saat kalah dalam permainan? 😢
Maria Montessori bilang:
“Kesalahan bukan akhir dari belajar, tapi pintu menuju penemuan baru.”
✨ Ciri Anak yang Belajar dari Kegagalan
🧠 Mengapa Penting Anak Belajar Menghadapi Kegagalan?
-
Membangun Ketahanan MentalAnak jadi lebih kuat menghadapi tantangan.
➡️ Tidak mudah menyerah saat menemui kesulitan.
-
Mengasah Problem SolvingSaat gagal, anak belajar mencari strategi baru.
➡️ Membentuk pola pikir kreatif dan fleksibel.
-
Mengurangi Rasa Takut SalahAnak tidak trauma mencoba hal baru.
➡️ Membuka jalan menuju eksplorasi dan inovasi.
-
Membentuk Sikap Rendah HatiAnak belajar bahwa kegagalan dialami semua orang.
➡️ Membuatnya lebih empati pada teman yang juga kesulitan.
-
Meningkatkan Rasa Percaya DiriSetiap bangkit dari kegagalan menambah keyakinan: “Aku bisa berusaha lagi.”
➡️ Kepercayaan diri tumbuh dari pengalaman nyata, bukan kata-kata.
✂️ Cara Praktis Mendampingi Anak Mengatasi Kegagalan
-
Validasi Perasaan“Kamu kecewa menaranya jatuh, ya? Itu wajar sekali.”
-
Hindari MenghakimiJangan bilang “kamu ceroboh” → cukup dampingkan.
-
Berikan WaktuBiarkan anak menenangkan diri sebelum mencoba lagi.
-
Dorong untuk Mengulang“Kamu mau coba cara lain? Mama siap menemani.”
-
Rayakan Usaha, Bukan Hanya Hasil“Wah, kamu hebat mau mencoba lagi walau tadi jatuh.”
💡 Tips Agar Anak Lebih Tangguh
🏫 TK Shigor Montessori: Kegagalan sebagai Guru
Di TK Shigor Montessori Islamic School, kegagalan dilihat sebagai bagian alami dari pembelajaran:
Karena kami percaya: anak yang terbiasa menghadapi kegagalan akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan percaya diri.

Posting Komentar