Mengembangkan Rasa Syukur dan Kesadaran
Hai Mama, pernah nggak merasa hangat hati ketika anak tiba-tiba berkata: “Terima kasih, Ma…” atau tersenyum bahagia hanya karena mendapat pelukan? 😍
Dalam Montessori, rasa syukur bukan diajarkan lewat ceramah panjang, tapi lewat pengalaman nyata, teladan orang dewasa, dan kesempatan anak untuk merasakan sendiri.
Maria Montessori bilang:
“Anak yang belajar mencintai hal kecil di sekitarnya akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh rasa syukur.”
✨ Ciri Anak yang Sedang Belajar Bersyukur
🧠 Mengapa Penting Menumbuhkan Rasa Syukur?
-
Membangun Kebahagiaan dari DalamAnak belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu dari hadiah besar.
➡️ Hati lebih puas dengan hal sederhana.
-
Mengurangi Sikap Mudah MengeluhDengan rasa syukur, anak lebih fokus pada apa yang ada.
➡️ Membentuk sikap positif dan tenang.
-
Menumbuhkan EmpatiSyukur membuat anak sadar ada orang lain yang juga berjuang.
➡️ Lebih peduli dan mau berbagi.
-
Menguatkan Ikatan SosialAnak belajar berterima kasih → hubungan dengan orang lain lebih hangat.
➡️ Membentuk budaya saling menghargai.
-
Mendukung Kesehatan MentalRasa syukur terbukti menenangkan hati dan mengurangi stres.
➡️ Anak tumbuh lebih bahagia dan percaya diri.
✂️ Cara Praktis Mengajarkan Syukur di Rumah
-
Modelkan Ucapan Terima Kasih → orang tua sering mengucapkannya dengan tulus.
-
Buat Ritual Syukur Kecil → sebelum tidur, tanyakan: “Hari ini kamu senang apa?”
-
Rayakan Hal Sederhana → bunga yang tumbuh, makanan enak, udara segar.
-
Libatkan Anak dalam Berbagi → memberi makanan ke tetangga, berbagi mainan.
-
Gunakan Cerita → dongeng tentang kebaikan dan rasa terima kasih.
💡 Tips Agar Syukur Tumbuh Alami
🏫 TK Shigor Montessori: Syukur sebagai Bagian Belajar
Di TK Shigor Montessori Islamic School, rasa syukur dan kesadaran ditanamkan melalui:
Karena kami percaya: anak yang bersyukur akan tumbuh lebih bahagia, penuh cinta, dan rendah hati.

Posting Komentar