Dari Montessori ke Merdeka Belajar: Menemukan Kembali Makna Kebebasan Anak
Hai Mama, pernah nggak terpikir, mengapa si kecil tampak begitu bahagia saat bermain air, menata balok, atau sekadar memindahkan batu kecil dari satu wadah ke wadah lain? ðū
ðŋ Montessori: Kebebasan yang Tumbuh dari Disiplin Diri
Maria Montessori percaya bahwa kebebasan bukan berarti anak bisa melakukan apa pun yang ia mau, tapi kesempatan untuk memilih dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
“Kebebasan tidak berarti melakukan apa yang disukai, tetapi kemampuan untuk menguasai diri dan bertindak dengan bijak.” — Maria Montessori
✨ Kurikulum Merdeka: Pendidikan yang Memerdekakan Pikiran
Fokus Kurikulum Merdeka bukan lagi pada seberapa banyak anak tahu, tapi seberapa dalam anak memahami dan menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan.
Bukan tanpa arah, tapi merdeka yang berakar — berpihak pada anak, dan berlandaskan nilai kemanusiaan.
ð§Đ Dari Montessori ke Merdeka Belajar
Kedua filosofi ini seperti dua aliran sungai yang bertemu dalam satu muara: pendidikan yang menumbuhkan manusia seutuhnya.
| Aspek | Montessori | Kurikulum Merdeka |
|---|---|---|
| Fokus Utama | Anak sebagai pusat belajar | Pembelajaran bermakna & diferensiasi |
| Peran Guru | Pemandu & pengamat | Fasilitator & pendamping |
| Lingkungan | Disiapkan, tertata, memancing eksplorasi | Kontekstual, kolaboratif, reflektif |
| Tujuan Akhir | Disiplin dan kemandirian batin | Profil Pelajar Pancasila: beriman, mandiri, gotong royong, kritis, kreatif |
| Filosofi | Belajar dengan kebebasan & tanggung jawab | Belajar untuk menjadi manusia merdeka |
ðĄ Kebebasan Anak: Antara Ruang dan Arah
-
ðą Ruang untuk mencoba tanpa takut salah
-
ðŠķ Kesempatan untuk memperbaiki dengan kesadaran diri
-
ð Arah yang jelas agar kebebasan tetap membawa pertumbuhan
Di Kurikulum Merdeka, kebebasan ini diterjemahkan sebagai pembelajaran berdiferensiasi — setiap anak diberi jalur yang sesuai dengan minat, kesiapan, dan gaya belajarnya.
ðļ Tips untuk Guru dan Orang Tua
-
ð️ Berhenti mengontrol terlalu banyak. Anak butuh ruang untuk belajar dari kesalahan kecil.
-
ðą Berikan pilihan sederhana. Misalnya: “Kamu mau menggambar atau menyusun balok dulu?”
-
ð Observasi dengan tenang. Kadang anak tampak “tidak belajar”, padahal sedang menyerap dunia.
-
ðŽ Gunakan bahasa yang mengundang refleksi. “Apa yang kamu rasakan setelah menyelesaikan itu?”
-
ðĪ Berkolaborasi, bukan membandingkan. Setiap anak punya jalan tumbuhnya sendiri.
ðŦ Di TK Shigor Montessori Islamic School Bengkulu
Di Shigor Montessori, kebebasan belajar bukan sekadar slogan — tapi napas setiap kegiatan. ðŋ
Inilah bentuk nyata dari merdeka belajar yang berakar dalam jiwa anak.
ðŧ Penutup
Di Shigor Montessori, kami percaya:
“Kebebasan adalah ketika anak belajar bukan karena disuruh, tapi karena ia mencintai pengetahuan.” ð
Mari, kita tumbuhkan generasi pembelajar yang merdeka — dari ruang kecil Montessori di Bengkulu, menuju masa depan yang luas dan penuh cahaya. ð✨

Posting Komentar