Hai Mama, pernah nggak memperhatikan bagaimana mata anak berbinar saat ia menemukan sesuatu sendiri? ✨
Seolah dunia kecilnya terbuka luas hanya karena satu hal sederhana — “Oh, ternyata begini caranya!”
Nah, momen kecil itu bukan sekadar lucu atau menggemaskan, tapi itulah inti dari jiwa pembelajar — semangat alami yang dimiliki setiap anak sejak lahir.
Tugas kita sebagai pendidik dan orang tua bukan “mengisinya”, tapi menjaganya agar tetap menyala.
ðŋ Montessori: Pendidikan yang Menumbuhkan dari Dalam
Maria Montessori percaya bahwa anak sudah membawa potensi belajar sejak lahir.
“Pendidikan bukanlah proses mengajar, tetapi proses alami yang tumbuh dari dalam diri anak.” — Maria Montessori
Metode Montessori tidak memaksa anak untuk belajar dari luar, tetapi menyediakan lingkungan yang memancing rasa ingin tahunya.
Anak belajar karena ia ingin tahu, bukan karena disuruh tahu.
✅ Lingkungan disiapkan agar menarik dan mudah dijelajahi
✅ Guru berperan sebagai pendamping, bukan pusat perhatian
✅ Aktivitas konkret membantu anak memahami konsep abstrak
✅ Kebebasan bertanggung jawab menumbuhkan disiplin dari hati
ðŊ Kurikulum Merdeka: Ruang untuk Belajar dengan Makna
Kurikulum Merdeka yang kini diterapkan di Indonesia memiliki semangat yang sama — memberikan kebebasan belajar yang bermakna.
Fokusnya bukan sekadar pencapaian nilai, tapi proses tumbuhnya karakter, kreativitas, dan refleksi.
Dalam Kurikulum Merdeka, anak diajak untuk:
✨ Mengenal diri dan potensinya
✨ Belajar melalui pengalaman langsung
✨ Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata
✨ Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila: beriman, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, kreatif, dan berkebinekaan global
Jika Montessori menanamkan inner drive to learn, maka Kurikulum Merdeka memperluasnya ke arah kompetensi dan makna belajar di masyarakat.
Keduanya berpadu menjadi pendidikan yang utuh — dari hati ke aksi.
ð§ Integrasi Montessori dan Kurikulum Merdeka
Ketika Montessori bertemu Kurikulum Merdeka, lahirlah ruang belajar yang:
✅ Memberi kebebasan dengan arah yang jelas
✅ Menyentuh aspek kognitif, sosial, emosional, dan spiritual
✅ Mengajarkan anak berpikir, bukan menghafal
✅ Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan empati
Contohnya:
-
Proyek “Aku dan Komunitasku” → anak mengenal peran tukang kebun, petugas sampah, dan polisi, lalu belajar nilai gotong royong.
-
Area Sensorial → anak bereksperimen dengan warna, ukuran, dan tekstur, belajar sains dengan cara alami.
-
Kegiatan Practical Life → anak mengasah konsentrasi, koordinasi, dan kepercayaan diri melalui aktivitas sehari-hari seperti menyapu atau menuang air.
Inilah bentuk nyata deep learning: anak memahami makna di balik kegiatan, bukan sekadar mengikuti instruksi.
ðĄ Tips untuk Guru dan Orang Tua
-
ðŠī Percayai proses alami anak. Setiap anak memiliki waktu belajar yang berbeda.
-
ð Ciptakan lingkungan yang memancing rasa ingin tahu. Benda-benda sederhana bisa jadi alat belajar luar biasa.
-
ðŽ Gunakan pertanyaan terbuka. “Menurutmu kenapa bunga ini layu ya?”
-
ð️ Berikan kebebasan yang terarah. Biarkan anak memilih, tapi bantu refleksikan pilihannya.
-
ðĪ Kolaborasi antara guru dan orang tua. Rumah dan sekolah harus menjadi ekosistem belajar yang selaras.
ðŦ Di TK Shigor Montessori Islamic School Bengkulu
Kami percaya bahwa jiwa pembelajar anak harus terus hidup, bukan padam oleh tekanan belajar.
Melalui integrasi Montessori dan Kurikulum Merdeka, TK Shigor Montessori merancang pembelajaran yang:
✅ Berpusat pada anak, bukan pada guru
✅ Menggabungkan eksplorasi mandiri dengan proyek sosial
✅ Menghadirkan lingkungan belajar yang indah, tenang, dan bermakna
✅ Menumbuhkan anak yang reflektif, kreatif, dan berkarakter
Anak-anak tidak hanya “datang ke sekolah”, tapi datang untuk menemukan dirinya sendiri.
ðļ Penutup
Mama, dunia sedang berubah cepat — tapi semangat belajar sejati tidak pernah berubah.
Selama anak masih mau bertanya, mencoba, dan berani gagal, artinya jiwa pembelajarnya masih hidup.
Mari kita jaga cahaya itu bersama.
Karena di Shigor Montessori, kami percaya bahwa setiap anak adalah penemu kecil yang siap menyalakan masa depan. ððŦ
Posting Komentar