Montessori dan Profil Pelajar Pancasila: Visi yang Selaras
Hai Mama, pernah nggak membayangkan kalau nilai-nilai luhur Pancasila yang sering kita ajarkan di rumah — seperti gotong royong, tanggung jawab, dan sopan santun — ternyata juga hidup di setiap sudut kelas Montessori? ðŋ
Semua itu bukan sekadar “kebiasaan baik”, tapi bagian dari pendidikan karakter mendalam yang juga menjadi inti dari Profil Pelajar Pancasila.
ðŋ Montessori: Pendidikan yang Berakar pada Kemanusiaan
Maria Montessori percaya bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi tentang membangun manusia yang sadar dan berjiwa damai.
“Pendidikan harus menjadi alat untuk membawa kedamaian, bukan sekadar alat untuk mencetak intelektual.” — Maria Montessori
Tujuannya bukan hanya mencetak anak cerdas, tapi anak yang mampu hidup dengan damai, menghargai diri dan orang lain.
ðŪðĐ Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka menggambarkan cita-cita besar pendidikan Indonesia melalui enam dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
-
ðļ Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
-
ðŋ Berkebinekaan global
-
ðĄ Bernalar kritis
-
ðž Mandiri
-
✨ Kreatif
-
ðĪ Gotong royong
ðŦ Visi yang Bertemu dalam Satu Cahaya
| Profil Pelajar Pancasila | Prinsip Montessori | Wujud di Kelas Shigor Montessori |
|---|---|---|
| ðļ Beriman & Berakhlak | Lingkungan damai, menghargai ciptaan Tuhan | Anak diajak merawat tanaman & hewan sebagai bentuk syukur |
| ðŋ Berkebinekaan Global | Toleransi & perdamaian antar budaya | Anak belajar budaya Nusantara dan dunia dengan hormat |
| ðĄ Bernalar Kritis | Eksperimen & observasi mandiri | Anak meneliti, menebak, dan menemukan solusi sendiri |
| ðž Mandiri | “Help me to do it myself.” | Anak menata alat, berpakaian, dan makan sendiri |
| ✨ Kreatif | Kebebasan memilih & berekspresi | Anak menciptakan karya, bermain peran, dan menceritakan idenya |
| ðĪ Gotong Royong | Pembelajaran sosial & tanggung jawab kolektif | Anak belajar bekerja sama, berbagi, dan membantu teman |
ð§ Montessori & Pancasila: Dua Bahasa, Satu Jiwa
ðĄ Tips untuk Guru dan Orang Tua
-
ðą Tanamkan nilai melalui pengalaman, bukan ceramah.Misalnya: ajak anak berbagi makanan untuk memahami gotong royong.
-
ðŽ Gunakan bahasa yang menumbuhkan kesadaran diri.“Bagaimana perasaanmu setelah membantu teman?”
-
ðŠī Ciptakan lingkungan yang inklusif.Hargai setiap perbedaan sebagai kesempatan belajar, bukan pemisah.
-
ð️ Kaitkan aktivitas harian dengan nilai-nilai Pancasila.Contoh: saat anak membersihkan kelas, ingatkan bahwa ini bagian dari tanggung jawab dan cinta kebersihan.
-
ðļ Jadilah teladan yang hidup.Anak meniru lebih cepat dari mendengar — jadilah contoh dalam sopan santun dan empati.
ðŦ Di TK Shigor Montessori Islamic School Bengkulu
ðŧ Penutup
Di Shigor Montessori, kami percaya:
“Pendidikan terbaik adalah yang menumbuhkan manusia yang berpikir dengan akal, bekerja dengan tangan, dan hidup dengan hati.” ðŋ✨

Posting Komentar