Studi Kasus: Montessori di Pedesaan
Hai Mama, pernah nggak membayangkan bagaimana Montessori diterapkan di daerah pedesaan yang jauh dari kota besar? 🤔
Maria Montessori bilang:
“Anak dapat belajar dari apa saja yang ada di lingkungannya.”
✨ Ciri Montessori di Pedesaan
🧠 Potensi Montessori di Pedesaan
-
Lingkungan Alam sebagai KekuatanSawah, kebun, sungai → jadi media belajar langsung.
➡️ Anak lebih dekat dengan alam dan life skills.
-
Material Lokal yang KayaMontessori di desa bisa pakai bahan alami dengan biaya minim.
➡️ Tidak kalah bermakna dibanding material impor.
-
Kearifan Lokal Selaras dengan MontessoriGotong royong, sopan santun, dan religiusitas mendukung filosofi Montessori.
➡️ Anak belajar nilai hidup lewat praktik nyata.
-
Komunitas Orang Tua yang SolidDi desa, orang tua biasanya lebih kompak mendukung sekolah.
➡️ Pendidikan jadi gerakan bersama, bukan tugas guru semata.
-
Kesempatan Inklusi Lebih LuasMontessori bisa menjangkau anak-anak yang sebelumnya kurang mendapat akses pendidikan berkualitas.
➡️ Membuka harapan baru untuk masa depan mereka.
✂️ Tantangan Montessori di Pedesaan
-
Keterbatasan Guru TerlatihMasih sedikit guru di desa yang mendapat pelatihan Montessori formal.
-
Material & Fasilitas TerbatasSekolah kadang kesulitan membeli material asli Montessori.
-
Kurangnya Pemahaman Orang TuaSebagian masih menganggap Montessori = main-main.
-
Tekanan Akademik dari SistemKurikulum nasional kadang berbenturan dengan filosofi Montessori.
-
Pendanaan TerbatasSekolah di desa sering harus kreatif mencari dukungan biaya.
💡 Strategi Sukses Montessori di Pedesaan
🏫 TK Shigor Montessori: Inspirasi untuk Pedesaan
Di TK Shigor Montessori Islamic School Bengkulu, kami percaya Montessori bisa diterapkan di mana saja, termasuk pedesaan:
Karena kami percaya: Montessori bukan soal fasilitas mewah, tapi filosofi hidup yang bisa tumbuh di desa maupun kota.

Posting Komentar