Observasi Anak: Teknik dan Tujuannya
Hai Mama, pernah nggak kaget saat melihat anak bisa melakukan sesuatu yang ternyata belum pernah kita ajarkan? 😍
Maria Montessori bilang:
“Guru yang baik lebih banyak mendengar dan mengamati, daripada berbicara dan mengoreksi.”
✨ Ciri Observasi Montessori yang Baik
🧠 Tujuan Observasi Anak
-
Memahami Minat & Kebutuhan AnakApa yang sering dipilih anak? Apa yang diulanginya?
➡️ Membantu guru/orang tua menyiapkan aktivitas sesuai ketertarikan.
-
Mengetahui Tahap PerkembanganObservasi menunjukkan apakah anak siap ke tahap berikutnya.
➡️ Jadi tidak memaksa, tapi menyesuaikan dengan kesiapan alami.
-
Mendeteksi Kesulitan atau TantanganAnak sering berhenti di titik tertentu? Atau frustasi?
➡️ Observasi jadi bahan refleksi, bukan langsung intervensi.
-
Menilai Kemandirian & KonsentrasiApakah anak bisa fokus lama? Apakah ia minta bantuan terus-menerus?
➡️ Jadi indikator kesiapan belajar lebih lanjut.
-
Membangun Hubungan yang HangatDengan observasi, orang dewasa lebih memahami anak → komunikasi jadi lebih penuh empati.
➡️ Anak merasa dihargai, bukan dihakimi.
✂️ Teknik Observasi Praktis di Rumah
-
Duduk tenang di dekat anak saat ia bermain → jangan mengganggu.
-
Catat perilaku spesifik, misalnya: “Memindahkan balok 5 kali, lalu tersenyum puas.”
-
Gunakan timer: amati 10–15 menit tanpa interupsi.
-
Setelah selesai, refleksikan: apa yang membuat anak tertarik atau frustrasi.
-
Ulangi secara berkala untuk melihat pola.
💡 Tips Agar Observasi Efektif
🏫 TK Shigor Montessori: Observasi sebagai Kunci
Di TK Shigor Montessori Islamic School, observasi adalah jantung pendidikan Montessori:
Karena kami percaya: dengan observasi, kami bisa memahami anak lebih baik, bukan memaksa anak sesuai keinginan orang dewasa.

Posting Komentar