Kritik Saran

Perkembangan Sosial Anak dalam Montessori

shape image

Perkembangan Sosial Anak dalam Montessori

Hai Mama yang hatinya selembut pelukan pagi! 🌸

Pernah nggak sih Mama khawatir:

“Kalau anak belajar mandiri terus, dia jadi egois nggak ya? Gimana sama kemampuan sosialnya?”

Pertanyaan ini sering muncul, apalagi kalau kita terbiasa dengan sistem konvensional yang menekankan “kerja kelompok” sejak dini. Tapi Montessori justru punya pendekatan yang lebih dalam dan menghargai perkembangan alami sosial anak.

🧠 Montessori: Sosialisasi Berawal dari Kemandirian

Montessori percaya bahwa anak tidak bisa bersosialisasi secara sehat kalau dia belum bisa mengatur dirinya sendiri.
Bayangin, Ma…
Anak yang belum bisa berbagi sendok dengan dirinya sendiri, gimana bisa diajak berbagi dengan temannya? πŸ˜…

Maka dari itu, tahap pertama dalam Montessori adalah:

✅ Membangun kemandirian
✅ Melatih kontrol diri
✅ Mengenalkan tanggung jawab pribadi

Baru setelah itu, anak mulai membuka diri dan mampu berinteraksi secara positif dengan lingkungan sosialnya.

πŸ§’ Perkembangan Sosial di Montessori Terjadi Secara Alami

Montessori tidak memaksa anak “harus bermain bersama” — karena anak usia dini (terutama 2–4 tahun) memang secara alami lebih fokus pada dirinya sendiri dulu (egosentris, dan itu normal!).

Tapi...
Di lingkungan yang kondusif seperti kelas Montessori, anak-anak akan mulai:

  • Mengamati teman yang bekerja

  • Meniru aktivitas teman dengan tertarik

  • Saling membantu mengambil alat

  • Menunggu giliran tanpa dipaksa

  • Menawarkan bantuan secara spontan

Proses sosialisasi ini tumbuh alami, bukan karena disuruh, tapi karena anak merasa nyaman dan siap.

πŸ’¬ Contoh Interaksi Sosial Montessori Sehari-hari

  • Anak yang melihat temannya menumpahkan air → mengambil kain pel tanpa disuruh

  • Anak yang ingin alat yang sedang dipakai → duduk menunggu dengan sabar

  • Anak yang selesai menyusun puzzle → dengan bangga menunjukkan pada teman lain

Tidak ada kompetisi. Tidak ada rebutan ranking. Yang ada hanyalah kolaborasi dan kepedulian.

🌿 Lingkungan yang Menumbuhkan Empati

Kelas Montessori didesain untuk:

✅ Tenang dan tertib
✅ Tidak terlalu ramai atau bising
✅ Ada ruang pribadi & ruang kolaborasi
✅ Guru memberi contoh etika sosial setiap saat

Anak menyerap tata krama bukan dari ceramah, tapi dari contoh nyata yang konsisten.

Dan… yang bikin makin adem hati:
Anak-anak Montessori tidak hanya diajari cara bersosialisasi dengan manusia, tapi juga dengan lingkungan & makhluk hidup lain.
Mereka merawat tanaman, menyapa hewan peliharaan kelas, dan belajar menghargai ciptaan Allah dari hal-hal kecil 🌱

🏫 TK Shigor Montessori: Sosial, Islami, dan Penuh Cinta

Di TK Shigor Montessori Islamic School, perkembangan sosial anak menjadi perhatian utama.
Kami tidak hanya fokus pada kemandirian individu, tapi juga membentuk anak:

  • Sopan dalam berbicara

  • Ringan tangan membantu

  • Menghargai perbedaan

  • Mengembangkan rasa empati dan peduli

  • Dan tentunya… semua dikemas dalam nilai-nilai Islam yang hangat

Anak belajar salam, berbagi, meminta maaf, dan mendoakan temannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari — bukan hanya teori di buku πŸ•ŒπŸ’›

Jadi Mama…
Yuk ubah cara pandang. Anak yang mandiri bukan berarti antisosial. Justru, anak yang tahu cara mengatur dirinya sendiri akan lebih siap hadir secara utuh dalam interaksi sosial.

Dan kalau Mama ingin anak belajar cara bersosialisasi yang alami, lembut, dan penuh adab, TK Shigor Montessori Islamic School di Bengkulu siap menjadi tempat yang menumbuhkan cinta dan empati sejak dini 🀝✨



Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim