Kritik Saran

Membantu Anak Mengenali dan Menamai Emosi

shape image

Membantu Anak Mengenali dan Menamai Emosi

Hai Mama, pernah nggak merasa bingung saat anak tiba-tiba menangis kencang, lalu sebentar kemudian tertawa? 😅

Itu tandanya anak sedang belajar mengenali emosinya, hanya saja ia belum punya “bahasa” untuk mengungkapkannya.

Dalam Montessori, membantu anak mengenali dan menamai emosi adalah langkah penting agar ia bisa mengatur diri, memahami orang lain, dan tumbuh jadi pribadi yang empati.

Maria Montessori bilang:

“Anak yang mampu mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata akan lebih damai dalam tindakannya.”


✨ Ciri Anak yang Mulai Mengenali Emosi

✅ Bisa mengatakan “Aku marah” atau “Aku senang” dengan sederhana
✅ Menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan perasaan
✅ Mau mendengarkan saat orang dewasa menjelaskan emosi
✅ Berusaha menenangkan diri setelah meluapkan perasaan
✅ Lebih mudah berempati pada teman yang juga sedang merasa sesuatu


🧠 Manfaat Membantu Anak Mengenali Emosi

  1. Mengembangkan Kecerdasan Emosional
    Anak tidak hanya tahu “senang” atau “sedih”, tapi bisa membedakan kecewa, bangga, takut, malu.

➡️ Membentuk kepekaan pada diri sendiri dan orang lain.

  1. Mencegah Ledakan Emosi Berlebihan
    Kalau anak bisa bilang “Aku kesal”, ia tidak perlu menangis lama.

➡️ Kata-kata menggantikan tangisan atau tantrum.

  1. Membentuk Regulasi Diri
    Dengan mengenal emosinya, anak bisa belajar cara menenangkan diri.

➡️ Misalnya dengan menarik napas, duduk tenang, atau mencari pelukan.

  1. Memperkuat Hubungan Sosial
    Anak yang bisa mengungkapkan perasaan lebih mudah berteman.

➡️ Ia tahu kapan harus minta maaf atau menghibur.

  1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
    Anak merasa dimengerti → tumbuh lebih yakin bahwa perasaannya valid.

➡️ Membuatnya berani mengekspresikan diri.


✂️ Cara Praktis di Rumah

  1. Gunakan Bahasa Emosi Sehari-hari
    “Kamu kelihatan kecewa karena mainannya jatuh, ya?”

  2. Buku / Kartu Emosi
    Gunakan gambar wajah senang, sedih, marah → ajak anak menyebutkan.

  3. Cermin Diri
    Tunjukkan ekspresi Mama di depan kaca, minta anak menirukan dan menamai.

  4. Cerita / Role Play
    Gunakan boneka atau dongeng untuk mengenalkan situasi emosional.

  5. Validasi Perasaan
    Alih-alih bilang “Jangan nangis”, katakan: “Nangis itu wajar, kamu lagi sedih.”


💡 Tips Agar Anak Lebih Mudah Menamai Emosi

✅ Mulai dari emosi dasar: senang, sedih, marah, takut
✅ Konsisten gunakan kata emosi setiap hari
✅ Jangan meremehkan perasaan anak → semua emosi valid
✅ Ajarkan juga cara menenangkan diri, bukan hanya menamai
✅ Jadilah teladan → orang tua pun menyebut emosinya (“Mama lagi capek, butuh istirahat sebentar”)


🏫 TK Shigor Montessori: Belajar Emosi Sejak Dini

Di TK Shigor Montessori Islamic School, anak dibimbing untuk mengenali, menamai, dan mengekspresikan emosinya:

✅ Guru menggunakan kartu emosi & aktivitas refleksi
✅ Ada “calm corner” untuk menenangkan diri
✅ Konflik anak ditangani dengan dialog emosional sederhana
✅ Anak didorong mengucapkan perasaannya dengan kata, bukan tindakan agresif

Karena kami percaya: anak yang mampu mengenali emosinya akan tumbuh menjadi pribadi yang damai, percaya diri, dan penuh empati.


🌟 Penutup

Jadi Mama… yuk bantu anak mengenali emosinya sejak dini.
Bukan dengan melarang menangis atau marah, tapi dengan memberi bahasa agar ia bisa mengungkapkan perasaannya dengan sehat.

Dan kalau Mama ingin si kecil belajar kecerdasan emosi secara alami,
TK Shigor Montessori Islamic School di Bengkulu siap mendampingi dengan penuh cinta 🌱🎯


Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim