Kritik Saran

Memberi Batasan Tanpa Ancaman

shape image

Memberi Batasan Tanpa Ancaman

Hai Mama, pernah nggak merasa capek karena harus bilang “Awas ya, nanti Mama marah!” supaya anak mau menurut? 😅

Padahal, kalau kita selalu pakai ancaman, anak nurutnya karena takut, bukan karena paham.
Dalam Montessori, batasan tetap ada — tapi diberikan dengan cara yang penuh respek dan membangun kesadaran, bukan menakut-nakuti.

Maria Montessori bilang:

“Disiplin sejati lahir dari dalam diri anak, bukan dari tekanan orang dewasa.”


✨ Ciri Memberi Batasan Ala Montessori

✅ Disampaikan dengan tenang, tidak emosional
✅ Jelas dan konsisten, tidak berubah-ubah sesuai mood
✅ Fokus pada aturan, bukan pada orangnya
✅ Ada alasan logis yang bisa dipahami anak
✅ Memberi anak kesempatan memperbaiki, bukan membuat takut


🧠 Kenapa Anak Butuh Batasan?

  1. Memberi Rasa Aman
    Anak tahu mana yang boleh dan tidak boleh → membuat dunia lebih jelas.

➡️ Anak merasa terlindungi.

  1. Melatih Tanggung Jawab
    Batasan membuat anak belajar bahwa tindakannya ada konsekuensi.

➡️ Anak jadi lebih hati-hati dan sadar diri.

  1. Membentuk Kemandirian
    Dengan aturan yang konsisten, anak bisa mengatur dirinya sendiri.

➡️ Tidak selalu perlu diingatkan.

  1. Mengajarkan Respek pada Orang Lain
    Batasan melatih anak menghargai ruang, benda, dan perasaan orang lain.

➡️ Dasar penting hidup bermasyarakat.

  1. Menumbuhkan Disiplin Positif
    Anak paham alasan di balik aturan, bukan sekadar takut hukuman.

➡️ Disiplin yang lahir dari dalam dirinya.


✂️ Cara Praktis Memberi Batasan Tanpa Ancaman

  1. Gunakan Kalimat Positif
    Daripada bilang: “Jangan lari!”, katakan: “Tolong jalan pelan di dalam rumah.”

  2. Sampaikan dengan Konsisten
    Kalau sudah jadi aturan, jangan berubah-ubah.

  3. Berikan Alasan Sederhana
    “Kalau kamu lompat di sofa, bisa jatuh dan sakit.”

  4. Beri Pilihan Terarah
    “Sekarang kamu mau membereskan mainan sendiri atau Mama temani?”

  5. Hargai Usaha Anak
    Apresiasi: “Kamu sudah berusaha mematuhi aturan, Mama bangga.”


💡 Tips Agar Batasan Lebih Efektif

✅ Sampaikan dengan nada lembut tapi tegas
✅ Jangan panjang-panjang → singkat, jelas, konsisten
✅ Fokus pada perilaku, bukan pada pribadi anak
✅ Hindari membandingkan dengan anak lain
✅ Rayakan saat anak berhasil mengikuti aturan


🏫 TK Shigor Montessori: Disiplin Tanpa Ancaman

Di TK Shigor Montessori Islamic School, batasan diberikan dengan cara yang sehat:

✅ Guru konsisten memberi arahan tanpa teriak
✅ Anak dibiasakan disiplin lewat rutinitas, bukan paksaan
✅ Aturan dibuat sederhana dan mudah dipahami anak
✅ Fokus pada rasa aman, tanggung jawab, dan respek

Karena kami percaya: anak yang belajar disiplin tanpa ancaman akan tumbuh lebih percaya diri dan penuh kesadaran diri.


🌟 Penutup

Jadi Mama… yuk ubah cara kita memberi batasan.
Bukan dengan ancaman yang membuat takut,
tapi dengan aturan yang konsisten, penuh kasih, dan logis.

Dan kalau Mama ingin anaknya tumbuh disiplin dengan cara yang positif,
TK Shigor Montessori Islamic School di Bengkulu siap mendampingi dengan lingkungan yang hangat dan penuh respek 🎯🌱


Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim