Mengelola Konflik Anak tanpa Hukuman
Hai Mama, pernah nggak melihat dua anak berebut mainan sampai akhirnya menangis bareng? 😅
Maria Montessori bilang:
“Anak belajar damai bukan dari kata-kata, tapi dari pengalaman nyata dalam menyelesaikan konflik.”
✨ Ciri Pendekatan Montessori dalam Mengelola Konflik
🧠 Tujuan Mengelola Konflik Tanpa Hukuman
-
Menumbuhkan EmpatiAnak belajar bahwa temannya juga punya perasaan.
➡️ Dasar penting membangun hubungan sosial sehat.
-
Melatih Komunikasi SehatAnak diajak mengatakan: “Aku tidak suka kalau mainanku diambil.”
➡️ Anak belajar menyampaikan kebutuhan tanpa marah-marah.
-
Membangun Rasa Tanggung JawabAnak paham tindakannya punya dampak pada orang lain.
➡️ Anak belajar bertanggung jawab, bukan takut dihukum.
-
Menguatkan Keterampilan Problem SolvingAnak diajak mencari jalan keluar bersama (berbagi, bergantian, mencari alternatif).
➡️ Anak punya strategi menghadapi masalah, bukan sekadar patuh.
-
Menumbuhkan Disiplin PositifKonflik jadi momen belajar disiplin dari dalam diri.
➡️ Anak lebih konsisten karena sadar, bukan karena takut.
✂️ Teknik Praktis Mengelola Konflik di Rumah
-
Tetap Tenang → jangan ikut marah, beri contoh mengatur emosi.
-
Validasi Perasaan → “Kamu marah karena mainanmu diambil, ya?”
-
Dengarkan Kedua Pihak → biarkan masing-masing anak bicara.
-
Ajak Cari Solusi → tawarkan pilihan: bergiliran atau mencari mainan lain.
-
Rayakan Kesepakatan → beri apresiasi, “Kalian hebat bisa menyelesaikan bersama.”
💡 Tips Agar Anak Belajar dari Konflik
🏫 TK Shigor Montessori: Belajar Damai Sejak Dini
Di TK Shigor Montessori Islamic School, konflik anak dipandang sebagai momen emas untuk belajar:
Karena kami percaya: anak yang belajar damai sejak dini akan tumbuh menjadi pribadi yang bijak dan penuh empati.

Posting Komentar