Bisa Parenting Gandeng FKIP Unib
Bengkulu — Suasana hangat dan akrab mewarnai gelaran BISA (Bincang Santai) Parenting yang diselenggarakan TK Shigor Montessori Islamic School pada Sabtu, 4 Oktober 2025 di Auditorium Gedung Syanggit, pukul 09.00–11.00 WIB. Mengangkat tema “Optimalisasi Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Kegiatan Bercerita Menggunakan Media Boneka Tangan untuk Orang Tua di Rumah”, kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber: Dr. Nesna Agustriana, M.Pd., Dr. Ari Putra, M.Pd., dan Dr. Ririn Gusti, M.Pd.I, berkolaborasi dengan FKIP Universitas Bengkulu (Prodi Pendidikan Nonformal).
Dalam paparannya, para pemateri menggarisbawahi bahwa keterampilan berbahasa usia dini tumbuh paling efektif melalui interaksi sederhana dan rutin di rumah. Bercerita dengan boneka tangan (hand puppet) dinilai sebagai medium yang ramah anak untuk melatih kosakata, struktur kalimat, keberanian berbicara, sekaligus kedekatan emosi orang tua–anak. “Kunci utamanya ritme dan konsistensi. Tiga sampai sepuluh menit setiap hari, dengan kontak mata, intonasi yang hidup, dan pertanyaan ringan, sudah cukup untuk memantik bahasa anak,” ujar panitia merangkum poin inti sesi.
Para pemateri juga mempraktikkan teknik bercerita yang mudah ditiru di rumah: membuka cerita dengan sapaan hangat, memakai intonasi berbeda untuk tiap karakter, menyisipkan pertanyaan pemandu (apa, siapa, di mana), dan menutup dengan refleksi singkat—misalnya meminta anak menirukan satu kalimat atau memilih kosakata baru yang disukai. Pendekatan ini senapas dengan filosofi Montessori yang menekankan kemandirian, sensorial, dan komunikasi bermakna melalui pengalaman konkret.
Usai sesi bincang santai, acara berlanjut ke lokakarya pembuatan hand puppet. Orang tua tampak antusias merancang karakter—dari hewan lucu hingga tokoh profesi—menggunakan bahan sederhana yang aman untuk anak. Momen paling seru terjadi saat para peserta menguji “naskah mini”: boneka diperkenalkan dengan nama dan sifat, lalu bergantian saling menyapa, mengucap salam, dan bercerita singkat. Gelak tawa pecah ketika beberapa boneka “berdebat” memilih lagu penutup, sebelum akhirnya semua sepakat bernyanyi bersama. Selain menyenangkan, sesi ini memberikan paket pulang yang praktis: boneka jadi, contoh dialog singkat, serta panduan 7 hari bercerita di rumah agar orang tua langsung bisa memulai rutinitas literasi keluarga.
Kerja sama dengan FKIP UNIB memperkaya perspektif ilmiah kegiatan, sekaligus membuka peluang lanjutan seperti kelas pendampingan orang tua, perpustakaan cerita rumah, hingga pojok dongeng di lingkungan sekolah. Pihak sekolah menegaskan komitmen untuk menghadirkan BISA Parenting sebagai program berkelanjutan yang memberi ruang belajar santai namun berbobot bagi keluarga.
Dengan perpaduan ilmu praktis, latihan langsung, dan suasana kekeluargaan, BISA Parenting edisi kali ini bukan sekadar acara, melainkan ajakan memulai kebiasaan baik: mendongeng singkat setiap hari—sebuah ikhtiar sederhana yang menguatkan bahasa, imajinasi, dan ikatan kasih anak bersama orang tua.

Posting Komentar