Kritik Saran

Perkembangan Matematika Abstrak dari Konkret

shape image

Perkembangan Matematika Abstrak dari Konkret

Hai Mama cerdas dan penuh pengertian! 🌸

Pernah nggak sih Mama mendengar orang bilang,

“Matematika itu susah, bikin stres, dan bukan untuk semua orang.”

Padahal… di Montessori, matematika itu bukan monster. Bahkan anak usia 3 tahun bisa paham konsep dasar matematika tanpa tekanan. Kok bisa? Rahasianya ada pada pendekatan konkret → menuju abstrak.

🧠 Montessori: Anak Butuh Sentuhan Nyata untuk Paham Angka

Anak kecil belum bisa langsung memahami simbol.
Misalnya angka “5” itu cuma goresan di kertas — nggak punya arti apa-apa kalau anak belum bisa merasakan "lima itu seperti apa."

Maka Montessori mengenalkan matematika lewat alat konkret yang bisa disentuh, dilihat, disusun, dan dibandingkan.

➕ Dari pengalaman nyata inilah konsep angka, jumlah, dan operasi matematika tumbuh alami di kepala anak.

📦 Tahapan Belajar Matematika di Montessori

1. Pengalaman Konkret

Anak kenal jumlah lewat benda nyata:

  • Number rods (balok angka)

  • Spindle boxes (batang spindel)

  • Golden beads (satuan–puluhan–ratusan)

Contoh:
Anak menyusun balok angka 1–10, membandingkan panjang, lalu mengenal urutan.

➕ Anak “merasakan” angka, bukan sekadar melihat

2. Pengalaman Simbolik

Setelah paham konsep jumlah, barulah anak dikenalkan simbol angka: 1, 2, 3…

  • Dengan angka kasar (sandpaper numbers)

  • Menyusun kartu angka

  • Menjodohkan jumlah benda dengan simbol

➕ Anak menghubungkan benda nyata dengan simbol angka

3. Operasi Hitung Konkret

Anak tidak diminta menghafal “2 + 3 = 5”, tapi mengalami penjumlahan lewat:

  • Manik-manik warna

  • Kotak operasi

  • Golden beads untuk pengurangan dan pembagian

➕ Anak paham “kenapa hasilnya segitu”, bukan cuma tahu jawabannya

4. Berpindah ke Abstraksi

Setelah berkali-kali mengalami dan mengulang, barulah anak siap menghitung tanpa bantuan alat.
Tapi ini bukan dipaksa — datang dari dalam diri anak yang sudah mengerti konsepnya.

✨ Kenapa Ini Lebih Efektif?

✅ Anak paham konsep, bukan hanya hafal
✅ Matematika terasa menyenangkan
✅ Tidak ada tekanan atau rasa gagal
✅ Anak tumbuh percaya diri dan logis

Matematika jadi bagian dari kehidupan — bukan sekadar pelajaran di atas kertas.

🏫 TK Shigor Montessori: Matematika yang Dirasakan, Bukan Dipaksakan

Di TK Shigor Montessori Islamic School, anak-anak belajar matematika dengan:

  • Alat konkret yang sesuai usia dan tahap tumbuh kembang

  • Aktivitas yang menyenangkan, bukan membebani

  • Penanaman konsep sambil bermain

  • Nilai-nilai Islam: belajar bahwa berhitung juga bisa jadi ibadah (misalnya saat menghitung zakat, waktu salat, jumlah rukun iman)

Guru-guru di Shigor tidak terburu-buru mengejar hasil. Kami menghargai proses dan memahami bahwa setiap anak punya waktu belajar yang unik.

Dan hasilnya? Anak-anak mencintai angka, paham maknanya, dan belajar dengan bahagia 💛

🌿 Penutup

Jadi Mama… yuk mulai kenalkan matematika lewat dunia nyata:

  • Ajak anak menghitung sendok saat makan

  • Menyusun mainan berdasarkan ukuran

  • Membandingkan jumlah buah di keranjang

Dan kalau Mama ingin anak belajar matematika dari hati, dari logika, dan dari pengalaman yang menyenangkan — TK Shigor Montessori Islamic School di Bengkulu adalah tempat yang tepat untuk memulai 💫



Posting Komentar

© Copyright 2024 Montessori Bengkulu

Kritik Saran

Kritik Konstruktif Energi Produktif Kami

Kirim