Montessori di Indonesia: Potensi dan Tantangan
Hai Mama, pernah nggak bertanya-tanya, “Apakah Montessori bisa benar-benar diterapkan di Indonesia?” 🤔
Maria Montessori bilang:
“Metode ini tidak dimaksudkan untuk negara tertentu, tetapi untuk anak-anak di seluruh dunia.”
✨ Potensi Montessori di Indonesia
🧠 Tantangan Montessori di Indonesia
-
Pemahaman MasyarakatBanyak yang masih berpikir Montessori = main bebas tanpa arah.
➡️ Padahal, Montessori sangat terstruktur dan berbasis sains.
-
Biaya & AksesMaterial Montessori cukup mahal, sehingga sering hanya tersedia di kota besar.
➡️ Tantangan untuk membuatnya lebih terjangkau.
-
Pelatihan GuruBelum semua guru mendapat training Montessori yang mendalam.
➡️ Padahal kualitas guru sangat menentukan keberhasilan metode.
-
Tekanan Akademik DiniMasyarakat masih sering menuntut anak cepat baca-tulis-hitung.
➡️ Berbeda dengan Montessori yang menekankan kesiapan alami anak.
-
Kontekstualisasi Budaya LokalMontessori harus diadaptasi dengan nilai, tradisi, dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
➡️ Misalnya menggunakan material lokal sebagai pengganti impor.
✂️ Strategi Agar Montessori Berkembang di Indonesia
-
Sosialisasi pada Orang Tua → edukasi bahwa Montessori bukan “main-main”, tapi pembelajaran serius yang alami.
-
Adaptasi Material Lokal → gunakan biji-bijian, kain tradisional, bambu sebagai alat sensorial.
-
Pelatihan Guru Berkelanjutan → sekolah berinvestasi pada kualitas guru.
-
Integrasi dengan Kurikulum Nasional → selaraskan prinsip Montessori dengan Kurikulum Merdeka.
-
Membangun Komunitas → orang tua & sekolah saling berbagi praktik terbaik.
💡 Tips untuk Orang Tua di Indonesia
🏫 TK Shigor Montessori: Potret Montessori di Indonesia
Di TK Shigor Montessori Islamic School Bengkulu, kami berusaha menggabungkan nilai Montessori dengan budaya lokal:
Karena kami percaya: Montessori bisa tumbuh subur di Indonesia jika dijalankan dengan cinta, adaptasi, dan konsistensi.

Posting Komentar